• UGM
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Program Studi Sastra Jepang
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Visi dan Misi
    • Dosen dan Staff
    • Fasilitas
    • Akreditasi
  • Akademik
    • Kurikulum
    • Mata Kuliah
  • Kemahasiswaan
    • Himpunan Mahasiswa
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Sarasehan Prodi Sastra Jepang FIB UGM 2017

Sarasehan Prodi Sastra Jepang FIB UGM 2017

  • Berita, slide
  • 12 Oktober 2017, 22.58
  • Oleh: akbar.rizqi.d
  • 0

Kamis, 12 Oktober 2017, Prodi Sastra Jepang menyelenggarakan pertemuan singkat bertajuk Sarasehan bersama dua alumni Sastra Jepang UGM yang telah sukses, yaitu Cuniati Soegiono atau akrab disapa Mbak Cucu dan Nur Astuty Wahidin atau akrab disapa Mbak Itut. Dengan dua latar belakang pekerjaan berbeda, Mbak Cucu sebagai interpreter di Astra Honda Motor dan Mbak Itut sebagai interpreter freelance, memberikan tips-tips dan membagikan pengalaman seputar dunia kerja yang mereka geluti.

Tepat pukul 13.00 WIB di Auditorium FIB UGM, acara dibuka oleh Desak Nyoman Risma Riyandewi, Sastra Jepang angkatan 2015, selaku pembawa acara. Drs. Tatang Hariri, MA, kepala prodi Sastra Jepang FIB UGM 2017, membuka acara tahunan ini dengan sambutan singkat mengenai dua alumni yang akan menjadi pembicara dalam Sarasehan tersebut.

Acara ini dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswi Sastra Jepang FIB UGM mulai dari tingkat satu hingga tingkat lima. Peserta terlihat serius menyimak “wejangan” dari dua alumni sukses tersebut. Mbak Cucu sebagai pembicara pertama mempresentasikan “Kiat-Kiat Menjadi Interpreter/Translator Profesional”. Mbak Cucu sekilas menggambarkan dunia kerja dan perbedaan interpreter dengan translator, serta perbedaan dua jenis interpreter: simultan dan konservatif. Tidak hanya itu, beliau juga memberikan poin-poin penting jika ingin bekerja di Perusahaan Jepang.

Pesentasi kemudian dilanjutkan oleh Mbak Itut, mantan Ketua Himaje (Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang) wanita pertama. Berbeda dengan Mbak Cucu yang bekerja sebagai pegawai tetap perusahaan, Mbak Itut memilih bekerja sebagai interpreter lepas. Dalam presentasinya, Mbak Itut memaparkan pengalaman dan tips-tips sebelum memutuskan menjadi interpreter lepas.

“Harus mau repot dan capek agar peluang kerja terus mengalir pada kita.” Demikian pesan Mbak Itut saat mempresentasikan “Kiat-Kiat Bekerja secara Profesional sebagai Interpreter Lepas”.

Sarasehan yang berlangsung hingga pukul 15.00 WIB itu akan menjadi bekal yang sangat berguna bagi mahasiswa-mahasiswi Sastra Jepang FIB UGM yang ingin bekerja sebagai interpreter. Mereka terlihat antusias mengangkat tangan untuk bertanya kepada dua pembicara. Tidak lupa, Mbak Cucu juga membawakan “oleh-oleh” dari Astra Honda Motor bagi teman-teman yang bertanya pada sesi tanya jawab.

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Arsip

  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • Juni 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • April 2018
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • November 2015

Kategori

  • Artikel
  • Berita
  • Informasi
  • JLPT
  • slide

Link

Universitas Gadjah Mada

Program Studi Sastra Jepang
Departemen Bahasa dan Sastra
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada

Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia

sastra-jepang@ugm.ac.id

+62 (274) 513096

+62 (274) 550451

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju