Mahasiswa Sastra FIB UGM berhasil memborong kejuaraan dalam Lomba Pidato Bahasa Jepang dan kaligrafi tingkat DIY pada Nihongo No Hi ke 13 tanggal 28 April 2018 yang dilaksanakan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Desak Nyoman Risma Riyandewi, menempati posisi pertama dan dilanjutkan Hardika Easti Asthi menempati posisi kedua dalam ajang Lomba Pidato Bahasa Jepang untuk umum di DIY. Lomba pidato ini diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Jepang dengan The Japan Foundation (JF), Jakarta. Pemenang lomba pidato tingkat DIY akan mewakili DIY di lomba tigkat nasional yang akan diselenggaakan di Jakarta.
Bagi Desak, menjadi pemenang lomba pidato yang diselenggarakan JF merupakan impiannya sejak dulu, “jadi juara di lomba dari JF itu mimpiku sejak lama, dan akhinya sekarang tercapai,” jelasnya.
Selain mendapat juara pertama dan kedua, predikat terfavorit juri pada lomba pidato didapatkan oleh Bangun Permata, mahasiswa Sastra Jepang tingkat 3. Dan sebagai Juara 1 lomba shodo atau kaligrafi jepang diraih oleh Akbar Rizqi Dhea Habibi.
Akbar sebagai pemenang dalam lomba Shodo ini sangat bersyukur dan berterima kasih dengan kemenangannya ini, “saya sangat bersyukur dan senang sekali telah menjadi juara di lomba Shodo ini, dan terima kasih kepada semua yang telah turut mendukung dan mendoakan saya,” jelasnya.
Ia juga berharap agar bisa ada lomba serupa di tingkat yang lebih tinggi,”saya harap saya bisa melanjutkan impian saya untuk mengikuti kompetisi serupa kalau ada di tingkat lebih tinggi,” tuturnya.
Nishigomi sebagai salah satu juri kaligrafi memuji hasil karya Akbar Rizqi Dhea Habibi, “tulisan Rizqi sangat bagus karena proporsi penggunaan space dan penulisannya sangat seimbang dan pas dengan kertasnya, dan poin paling penting dari shodo seperti tome, harai dan hane sangat diperhatikan” ucapnya saat penjelasan penilaian hasil karya.
Di akhir acara, Okamoto yang merupakan wakil JF yang menjadi juri pada lomba ini juga berpesan pada semua peserta lomba agar tetap bersemangat dalam belajar bahasa dan budaya Jepang.