Pada Selasa, 19 Maret 2024 Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang (BKJ) UGM mengadakan sosialisasi bekerja di Jepang bersama dengan Marimo Group. Kegiatan yang dilaksanakan atas dasar kerjasama ini dihadiri langsung oleh perwakilan Marimo Group, Manager of International Human Resource Development Marimo Holdings Inc. Kanakuchi Yuya dan Tatang Hariri, Ph. D. selaku Kepala Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang beserta mahasiswa tingkat akhir dan alumni Prodi BKJ.
Pada hari Rabu, 6 Maret 2024, Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang (BKJ) UGM melaksanakan webinar dengan judul ‘Webinar Kejepangan Bahasa dan Sastra’. Webinar diikuti oleh lebih dari tujuh puluh peserta gabungan antara Mahasiswa Prodi BKJ dengan mahasiswa di luar program studi yang memiliki minat dengan Bahasa dan Kesusastraan Jepang.
Webinar berlangsung dalam dua sesi, dengan sesi pertama oleh Dr. Mulyadi, M.A. sebagai dosen bidang Linguistik Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang UGM dan sesi kedua oleh Prof. Mika Baba yang merupakan dosen subprogram Sastra Program Sarjana Ilmu Humaniora dan Ilmu Sastra dari Universitas Tsukuba.
Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang menerima Yuki Murakami, mahasiswa Magister Development Economics Program dari Universitas Kobe, Jepang sebagai mahasiswa internship. Internship tersebut berlangsung selama enam belas hari dari tanggal 13 hingga 29 Februari dengan Masato Nakahara, Ph.D. sebagai dosen pembimbingnya.
Selama masa internship-nya di Universitas Gadjah Mada, Yuki Murakami turut serta dalam beberapa kegiatan akademik meliputi menjadi asisten pengajar di kelas, mengoreksi latihan soal, hingga mengikuti aktivitas akademis prodi. Sebagai asisten pengajar, pada kelas Kaiwa atau Berbicara dalam Bahasa Jepang, Murakami menjelaskan serta mempraktikkan cara orang Jepang berbicara dengan baik dan alami serta pengetahuan mendasar sampai kebiasaan berbicara orang Jepang. Selanjutnya pada kelas Sejarah Pemikiran Jepang, ia membantu dosen pengajar menjelaskan bagaimana Jepang menemukan solusi agar mampu mengejar ketertinggalannya dari negara lain pasca pemberlakuan sakoku (鎖国) yang merupakan politik isolasi Jepang dari dunia luar.
Pada hari Senin, 26 Februari 2024 pukul 16.00–17.30 WIB, Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang (BKJ) UGM mengadakan diskusi ringan secara luring dengan topik ‘Kondisi Jepang Terkini’ bersama Aoyama Tooru, Ph. D. yang merupakan Emeritus Professor dari Tokyo University of Foreign Studies. Diskusi ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa BKJ UGM dari seluruh angkatan aktif.
Agenda diskusi dibuka dengan penjelasan kondisi Jepang saat ini oleh Aoyama-sensei. Bertepatan pada lembaran baru tahun 2024 yakni tanggal 1 Januari 2024, di Jepang tepatnya daerah Noto di Prefektur Ishikawa menghadapi bencana gempa berkekuatan 7.6 skala Richter pada pukul 14.10 waktu setempat. Gempa tersebut tidak hanya merusak banyak fasilitas publik dan rumah warga, melainkan juga berdampak pada akses jalan menuju titik terdampak gempa. Kerusakan yang parah menghambat akses bantuan bencana oleh pemerintah Jepang. Padahal, daerah terdampak merupakan kawasan perdesaan yang dipadati orang-orang berusia lanjut, sehingga kebanyakan korban kesulitan bergerak cepat dalam keadaan genting. Peristiwa gempa serta kerusakannya ini berpotensi menjadikan kawasan tersebut menghilang dari peta Jepang. Hal ini disebabkan karena kaum muda di Jepang memilih untuk hidup di kota dengan fasilitas-fasilitas yang lebih memadai. Berdasarkan penjelasan oleh Aoyama-sensei tersebut, sesi dilanjutkan dengan tanya jawab yang berjalan dinamis dan interaktif. Setelahnya, sesi diskusi diwarnai dengan berbagai pertanyaan seputar isu atau masalah sosial masyarakat Jepang saat ini. Salah satunya seperti kaitan dari masalah shoushikoureika (少子高齢化), yang dikenal sebagai masalah tentang rendahnya angka kelahiran dan tingginya populasi orang lanjut usia, dengan kondisi Jepang di masa depan.
Pada hari Kamis, 22 Februari 2024 pukul 10.00–15.00 WIB, Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang (BKJ) UGM mengadakan kegiatan Kolaborasi Pendidikan bersama Ferris Women University (FWU) dari Yokohama, Jepang. Kegiatan yang menjadi sarana pertukaran budaya ini dihadiri oleh Sato Akira, Ph.D. sebagai dosen pendamping bersama tiga mahasiswa Ferris Women University, serta dosen dan mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang. Setelah acara penerimaan oleh Kaprodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang UGM, Dr. Tatang Hariri, M.A. dosen dan mahasiswa FWU masuk ke kelas perkuliahan untuk melakukan diskusi dan pertukaran informasi dengan mahasiswa UGM.
Pada hari Selasa, 13 Februari 2024 pukul 13.00-15.00 WIB, Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang UGM mengadakan kuliah umum dengan topik “Will Japan become a ‘normal country’?: Changes in The Defense Debate Before And After the Outbreak of The Ukraine War” yang disampaikan oleh peneliti dan staf pengajar Graduate School of International Cooperation Studies dari Kobe University, (Ass. Prof.) Masato Nakahara. Kuliah Umum ini menjadi pembuka bagi kegiatan perkuliahan semester genap 2023/2024 yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang, serta mahasiswa dari luar prodi yang berminat dalam isu-isu kejepangan.