Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang menerima Yuki Murakami, mahasiswa Magister Development Economics Program dari Universitas Kobe, Jepang sebagai mahasiswa internship. Internship tersebut berlangsung selama enam belas hari dari tanggal 13 hingga 29 Februari dengan Masato Nakahara, Ph.D. sebagai dosen pembimbingnya.
Selama masa internship-nya di Universitas Gadjah Mada, Yuki Murakami turut serta dalam beberapa kegiatan akademik meliputi menjadi asisten pengajar di kelas, mengoreksi latihan soal, hingga mengikuti aktivitas akademis prodi. Sebagai asisten pengajar, pada kelas Kaiwa atau Berbicara dalam Bahasa Jepang, Murakami menjelaskan serta mempraktikkan cara orang Jepang berbicara dengan baik dan alami serta pengetahuan mendasar sampai kebiasaan berbicara orang Jepang. Selanjutnya pada kelas Sejarah Pemikiran Jepang, ia membantu dosen pengajar menjelaskan bagaimana Jepang menemukan solusi agar mampu mengejar ketertinggalannya dari negara lain pasca pemberlakuan sakoku (鎖国) yang merupakan politik isolasi Jepang dari dunia luar.
Sepanjang kurang lebih dua pekan di Indonesia, mahasiswa internship yang akrab disapa Murakami-san ini mengungkapkan pengalamannya yang menarik. Awalnya, ia merasa khawatir kelas yang diajarkannya akan dianggap tidak menyenangkan bagi mahasiswa. Tetapi sebaliknya, mahasiswa justru aktif di kelas dan mudah akrab dengannya. Baginya, perasaan diterima dengan hangat di tempat baru adalah perasaan yang tidak akan terlupakan. Begitu pula bagi mahasiswa, kontribusi Murakami sebagai mahasiswa internship di Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang selama dua minggu ini menjadi inspirasi serta wawasan baru dan akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang.