Rabu, 31 Oktober 2018, Prodi Sastra Jepang menyelenggarakan acara Temu Praktisi dengan menghadirkan pembicara dua orang alumni yaitu Helena E. Rea, S.S (Sastra Jepang 1997) atau akrab disapa Mbak Helen, dan Iqbal Aji Daryono, S.S (Sastra Jepang 1999) atau akrab disapa Mas Iqbal. Kedua pembicara saat ini bekerja dalam bidang media dan jurnalistik. Mbak Helen merupakan jurnalis BBC Media Action dan Mas Iqbal adalah penulis lepas di beberapa media online seperti detik.com, dan lainnya. Dalam kesempatan itu, keduanya memberikan kiat-kiat dan berbagi pengalaman seputar dunia kerja yang mereka geluti.
Acara yang digelar di Auditorium gedung Soegondo lantai 7 FIB UGM ini dimulai tepat pukul 09.00 WIB oleh pembawa acara, Bangun Permata (Sastra Jepang 2015) dilanjutkan sambutan sekaligus pembukaan acara oleh Dr. Tatang Hariri, MA, selaku Ketua Program Studi Sastra Jepang FIB UGM. Dalam sambutan singkatnya, Tatang sensei memperkenalkan kedua pembicara sekaligus latar belakang diselenggarakannya acara Temu Praktisi yakni untuk mengenalkan dan memberi gambaran kepada mahasiswa Sastra Jepang terkait profesi dan bidang pekerjaan yang bisa digeluti setelah lulus nanti.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa Sastra Jepang FIB UGM mulai dari tingkat satu hingga tingkat akhir. Peserta terlihat serius menyimak presentasi dari kedua alumni sukses tersebut. Mbak Helen sebagai pembicara pertama mempresentasikan “Strategi Menuju Dunia Kerja (Media Development)” dalam waktu sekitar 20 menit. Dalam kesempatan tersebut Mbak Helen menjelaskan beberapa strategi sukses dalam dunia kerja. Adapun poin penting yang ditekankan dan dirasa penting untuk dilakukan mahasiswa menurut mbak Helen adalah membangun jejaring (networking) sejak masa kuliah. Jejaring ini sangat diperlukan dalam menjaring berbagai informasi terkait pekerjaan maupun peluang-peluang lain yang bisa diakses, baik pada saat masih menjadi mahasiswa maupun lulus nantinya.
Presentasi dilanjutkan oleh Mas Iqbal dengan topik “Tidak Ada Rahasia-rahasiaan dalam Menembus Dunia Media”. Dalam presentasinya, Mas Iqbal berbagi pengalaman-pengalaman semasa kuliah. Mas Iqbal juga menyampaikan bahwa proses perkuliahan S1 adalah proses untuk membangun karakter dan aktualisasi diri. Selain itu, Mas Iqbal juga berpesan bahwa 80% hidup kita adalah untuk bekerja, namun demikian kita perlu mengupayakan bahwa pekerjaan tersebut memang kita kehendaki, dan akan lebih baik lagi bila berhubungan dengan hal yang kita sukai.
Selama acara, peserta terlihat sangat antusias menyimak dan merespon penjelasan dari kedua pembicara. Gaya pemaparan yang menarik dan banyaknya pertanyaan dari peserta membuat acara berjalan sangat interaktif dan hidup. Acara diakhiri pada pukul 11.00 WIB dan ditutup dengan sesi foto bersama. Semoga apa yang telah disampaikan oleh kedua pembicara dapat membuka wawasan dan menjadi bekal yang sangat berguna bagi mahasiswa Sastra Jepang FIB UGM, khususnya yang berminat untuk bekerja di bidang jurnalistik dan media. (Ihzza)